Obat merupakan bahan kimia yang pastinya memiliki efek samping atau efek lain yang tidak diinginkan. Sehingga untuk menghindari efek yang tidak diinginkan, maka penggunaan obat harus dilakukan secara tepat. Yang dimaksud tepat disini adalah tepat dosis, tepat cara pakai bahkan tepat waktu.
Tepat dosis
Dosis obat adalah jumlah dan frekuensi obat yang harus diminum/digunakan dalam rentang waktu tertentu. Efek suatu obat bergantung pada konsentrasi pada tempat kerja, sehingga dosis suatu obat adalah suatu hal yang penting diketahui dan diikuti. Jangan karena merasa penyakit anda tidak cepat hilang, maka anda menggunakan obat secara berlebihan, sehingga yang muncul bukannya efek terapi tapi malah efek toksik. Atau jangan pula ketika anda menggunakan antibiotik yang harusnya diminum secara rutin sampai habis (biasanya diberikan untuk waktu 5 hari), tapi karena merasa telah sembuh, penggunaan antibiotiknya tidak dilanjutkan
Tepat cara pakai
Tergantung tempat dan tujuan pemakaian obat, maka obat pun dibuat dalam bentuk sediaan yang bermacam-macam. Berikut ini beberapa contoh bentuk sediaan obat:
1 Tablet kunyah, yaitu sediaan tablet yang dikunyah dulu sebelum ditelan. Tujuan pembuatan tablet kunyah sendiri karena ada beberapa kelebihan, diantaranya memiliki ketersediaan hayati yang baik, meningkatkan disolusi (jumlah zat aktif yang terlarut dan dapat diserap oleh tubuh).
2. Suppositoria, obat digunakan melalui rektal. Untuk zat aktif yang rusak di lambung, maka obat di buat dalam bentuk suppositoria. Obat ini pun mudah digunakan oleh bayi, pasien gangguan mental, manula atau orang-orang yang sulit menelan obat
Dan masih banyak bentuk sediaan obat lainnya yang penggunaannya tertentu sesuai dengan tujuannya.
Tepat waktu
Pada saat anda mendapat resep, terkadang ada obat tertentu yang instruksinya harus diminum pada malam hari, karena memang obat-obat tertentu dapat memberikan efek yang lebh baik jika dikonsumsi pada malam hari. Ada juga yang sebaliknya harus diminum pada pagi hari agar tidak mengganggu masa istirahat dimalam hari, contohnya obat diuretik, pasien yang menggunakan obat jenis ini akan sering merasa ingin buang air kecil.
Berikut ini beberapa panduan tentang bagaimana cara menggunakan obat secara tepat, sehingga dapat memberikan efek terapi yang diinginkan:
1. Baca secara seksama informasi obat pada kemasannya, atau tanyakan kepada apoteker
Anda dapat menggunakan obat secara tepat dengan cara mengikuti informasi yang tertera dalam kemasan obat. Pada obat bebas dan bebas terbatas, informasi lengkap tentang obat itu tercantum dalam kemasan primer (kemasan yang kontak langsung dengan produk), seperti bentuk kemasan strip atau blister. Sedangkan pada obat keras, informasi lengkap tidak dicantumkan pada kemasan primer, tapi tercantum pada kemasan sekundernya, yaitu dalam leaflet atau brosur, karena obat keras memang hanya dapat diperoleh melalui resep dokter, sehingga dokter atau apoteker lah yang seharusnya menjelaskan secara detil tentang penggunaan obat tersebut. Sebagai pasien sebaiknya kita mulai membiasakan diri untuk mengetahui informasi tentang obat yang kita gunakan. Jika pasien merasa belum memahami maksud yang tercantum dalam informasi tersebut, maka pasien memiliki hak untuk meminta informasi obat, anda dapat bertanya secara langsung kepada apoteker, atau kepada Pusat Informasi Obat yang memberikan layanan informasi obat kepada masyarakat luas seperti PIO Nas Badan POM (Pusat Informasi Obat Nasional Badan POM)
2. Pastikan obat yang akan anda minum adalah benar, karena saya pernah menerima informasi, ada seorang pasien yang salah minum obat karena kemasan obat yang mirip.
3. Pastikan obat yang anda minum belum kadaluarsa
Obat yang sudah kadaluarsa tidak bisa di jamin mutunya bahkan boleh jadi ada hasil urai obat yang justru membahayakan, misalnya zat para-aminofenol yang merupakan hasil urai dari parasetamol (penurun demam) bisa menyebabkan kerusakan hati.
4. Minumlah obat dengan air putih, karena air putih bersifat netral.
Jika anda meminum obat dengan selain air putih, dikhawatirkan ada interaksi yang antara obat dengan zat yang terkandung dalam minuman sehingga dapat mengurangi efektifitas dari obat.
5. Perhatikan tempat penyimpanan obat, jangan biarkan obat terpapar panas/ cahaya matahari langsung, karena hal tersebut dapat menurunkan kualitas obat. Ikutilah petunjuk penyimpanan obat. Umumnya obat di simpan di tempat kering dan sejuk, tapi ada jenis obat tertentu yang harus disimpan di lemari es, seperti obat dalam bentuk suppositoria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar